Yogyakarta, 11/06/2025 Dalam upaya meningkatkan pemahaman tentang warisan geologi dan potensi edukatif kawasan karst Yogyakarta, Guru SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Studi Lapangan Edukator yang diselenggarakan oleh Geopark Jogja. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yakni pada 10–11 Juni 2025. Hadir dalam acara ini adalah Susanti, M.Pd guru Geografi SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
Sesi klasikal Bimtek dilaksanakan pada 10 Juni 2025 bertempat di Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Dalam sesi ini, peserta mendapat pemaparan mendalam mengenai konsep dasar Geopark Jogja beserta tema utama yang diusung, yaitu Geostratigrafi, Geoarkeologi, dan Geohazard. Materi disampaikan oleh General Manager Badan Pengelola Geopark, Gilang Jiwana Adikara, S.I.Kom, M.A., serta pakar geologi Dr. Ir. Carolus Prasetyadi, M.Sc. Para peserta juga diajak memahami hubungan antara geopark dengan keistimewaan Yogyakarta, yang terwujud dalam semboyan hamemayu hayuning bawana, yaitu menjaga dan merawat alam demi kelangsungan hidup.
Geopark Jogja telah resmi diakui sebagai Geopark Nasional pada tahun 2025 ini. Pengakuan tersebut didasarkan pada kekayaan geologis, budaya, dan hayati yang dimilikinya, mencakup 15 Geoheritage Site (Geosite), 4 Cultural Diversity Site (Cultursite), dan 5 Biodiversity Site (Biosite). Ini menunjukkan bahwa kawasan ini bukan hanya penting secara ilmiah, tetapi juga memiliki peran vital dalam edukasi, konservasi, dan pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan berlanjut pada hari ke dua pada 11 Juni 2025 dengan studi lapangan ke empat lokasi geosite, yaitu Museum Gunung Merapi, Gardu Pandang Kaliurang, Geosite Aliran Piroklastik Bakalan, dan Candi Kadisoka. Setiap lokasi dipandu langsung oleh pemandu lapangan dan diperkuat dengan penjelasan ilmiah dari Dr. Ir. Carolus Prasetyadi, M.Sc., yang memberikan konteks geologi dari tiap situs secara langsung di lapangan.
Geopark Jogja berlandaskan pada 16 fokus kegiatan utama, termasuk konservasi warisan geologi, penguatan budaya lokal, perlindungan keanekaragaman hayati, pendidikan, pemberdayaan perempuan, hingga pengurangan risiko bencana geologi. Melalui kegiatan ini, para guru peserta diharapkan dapat menjadi agen edukatif di sekolah masing-masing dalam menyebarluaskan nilai-nilai pelestarian dan keberlanjutan lingkungan.
Dengan keikutsertaan dalam program ini, SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta menunjukkan komitmen aktif dalam mendukung pendidikan berbasis lingkungan dan budaya yang terintegrasi dengan program geopark nasional. Kegiatan ini diharapkan menjadi pijakan awal untuk mengembangkan pembelajaran berbasis potensi lokal dan mendorong kesadaran lingkungan bagi generasi muda.
0 Komentar
Untuk mengirimkan komentar silakan login terlebih dahulu!